Selasa, 30 November 2010
Desain Gerobak Unik
Diposting oleh
UD SANTIKA JAYA
di
00.19
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Kamis, 25 November 2010
Mie Kondang, Dari Rakyat Hingga Pejabat
Mengawali dari penjual mie gerobak, Sakidjan berhasil mengembangkannya menjadi 10 outlet. Sejumlah pejabat tercatat menjadi pelanggannya, salah satunya KASAD Djoko Santoso.
Satu lagi bukti bahwa untuk sukses seseorang hanya perlu satu modal:tekad. Itulah yang ditunjukkan Sakidjan, pengusaha mie ayam asal Jatiroto, Wonogiri. Dengan usaha tersebut Sakidjan berhasil meraup omset sekitar Rp 300 juta per bulan. Dan mie hasil olahannya disantap tidak saja oleh rakyat namun juga jadi langganan sejumlah pejabat.
Padahal, awalnya Sakidjan tidak memiliki ketrampilan mengolah mie ayam. Ketika hijrah ke Jakarta pada 1973 lalu, Sakidjan bekerja sebagai kuli bangunan. Atas anjuran pamannya ia berguru ke seorang penjual mie ayam yang berasal dari Baturetno, sebuah kecamatan yang terletak di Tenggara Wonogiri. “Sampai satu bulan saya masih belum mahir mengolah mie ayam,” kenangnya.
Meski belum mahir mengolah mie, dia direkrut seorang pengusaha mie sebagai karyawan untuk berjualan mie dengan gaji Rp 300 per hari. Selama 1,5 tahun ia bekerja dan mengumpulkan gajinya. “Selama kurun waktu itu saya tidak pernah pulang kampung. Bukannya tidak punya keinginan pulang kampung tetapi tidak mempunyai uang,” ujar Sakidjan.
Diposting oleh
UD SANTIKA JAYA
di
17.40
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Senin, 22 November 2010
Perjalanan Bisnis Mie Raos
Awalnya ide bisnis mie ini dia tekuni karena melihat banyak peluang di pedagang kaki lima. Dirinya pernah melihat seorang pedagang kaki lima sehari bisa memperoleh keuntungan mencapai 4 juta. Dari sini dirinya mulai berfikir jika saja dia bisa memperoleh pendapatan bersih 200 sampai 500 ribu saja dari satu gerobak mie, maka akan bisa dihitung berapa keuntungan jika memiliki seratus sampai seribu gerobak. Mengapa Mie? Makanan merupakan bisnis yang tidak ada matinya, selama orang hidup tentu membutuhkan makanan dan Mie telah menjadi makanan pokok kedua setelah nasi. Selain itu bisnis makanan merupakan bisnis yang sarat dengan inovasi. Karenanya bisnis ini memiliki peluang yang cukup lebar.
Bisnis Mie yang dijalani oleh H Bimada ini boleh dibilang benar-benar dari bawah, semula ia bekerja di sebuah perusahaan Freight Forwarder di daerah Jakarta Utara, karena sesuatu dan lain hal akhirnya ia mulai merintis usaha bisnis. Tahun 2002 bersama kakaknya ia memulai usaha prosuk franchise dengan mendirikan restoran bakmi. Akan tetapi usaha ini kemudian bangkrut. Gagal pada usaha franchise ini dia beralih dengan membuka gerobak Mie Ayam di Villa Bintaro, hanya berumur 3 bulan usaha mie ayam inipun gulung tikar, meski ia sudah mengikuti kursus pembuatan mie di beberapa tempat.
Berawal dari resep membuat bakmi yang dirasa cocok dari seorang teman akhirnya menjadi cikal bakal Bakmi Raos ini. Akhirnya ia merekrut orang-orang yang mau berjualan bakmi dengan gerobaknya. Bermodalkan 10 juta dia mulai usahanya dengan 3 gerobak. Sistemnya dari bakmi seharga Rp 2500 per mangkuk ia memperoleh keuntungan Rp 1500 sedangkan pedagangnya Rp 1000. Jika dalam sehari bakmi terjual 40 mangkuk maka dalam sebulan (25 hari ) pedagang bisa memperoleh penghasilan 1 juta rupiah. Belum lagi H Bimada memberikan fasilitas penginapan dan uang makan bagi pedagang mie. Tentu ini cukup menggiurkan bagi pedagang.
Bisnis Mie yang dijalani oleh H Bimada ini boleh dibilang benar-benar dari bawah, semula ia bekerja di sebuah perusahaan Freight Forwarder di daerah Jakarta Utara, karena sesuatu dan lain hal akhirnya ia mulai merintis usaha bisnis. Tahun 2002 bersama kakaknya ia memulai usaha prosuk franchise dengan mendirikan restoran bakmi. Akan tetapi usaha ini kemudian bangkrut. Gagal pada usaha franchise ini dia beralih dengan membuka gerobak Mie Ayam di Villa Bintaro, hanya berumur 3 bulan usaha mie ayam inipun gulung tikar, meski ia sudah mengikuti kursus pembuatan mie di beberapa tempat.
Berawal dari resep membuat bakmi yang dirasa cocok dari seorang teman akhirnya menjadi cikal bakal Bakmi Raos ini. Akhirnya ia merekrut orang-orang yang mau berjualan bakmi dengan gerobaknya. Bermodalkan 10 juta dia mulai usahanya dengan 3 gerobak. Sistemnya dari bakmi seharga Rp 2500 per mangkuk ia memperoleh keuntungan Rp 1500 sedangkan pedagangnya Rp 1000. Jika dalam sehari bakmi terjual 40 mangkuk maka dalam sebulan (25 hari ) pedagang bisa memperoleh penghasilan 1 juta rupiah. Belum lagi H Bimada memberikan fasilitas penginapan dan uang makan bagi pedagang mie. Tentu ini cukup menggiurkan bagi pedagang.
Diposting oleh
UD SANTIKA JAYA
di
20.11
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Sukses Bisnis Tahwa dengan Puluhan Armada Gerobak dan Outlet
Memiliki jiwa entrepeneurship mutlak dimiliki jika ingin sukses dalam setiap usaha mandiri. Dengan memiliki sikap ulet, bukan hal yang mustahil kesuksesan bisa diraih. Cerita itu pula yang selalu ditularkan Faiz yang meretas sukses berbisnis di bisnis kuliner Tahu Tahwa. Dari Jalan Muharto Nomor 4 Malang ini lah, Faiz mengendalikan 85 gerobak Tahwa miliknya. Berikut lika liku Faiz berkecimpung dalam usaha makanan semi minuman hangat ini.
Sepertinya, masyarakat Malang sudah familier dengan jenis makanan semi minuman Tahu Tahwa ini. Berbahan dasar tahu yang sangat lembut seperti tahu sutra, lalu disiram kuah jahe manis yang hangat. Sehingga tidak salah jika jenis olahan ini di sebut makanan semi minuman.
Tidak mudah bagi Faiz mengawali usaha yang sudah membawanya sukses seperti sekarang. Sekitar pertengahan 2006 lalu Faiz ingin merubah nasib. Dari seorang pengangguran menjadi orang berpenghasilan. Mimpinya tidak muluk-muluk. Ia memilih Lamongan sebagai kota tujuannya Saat itu usianya 22 tahun. Bersama sejumlah teman, Faiz lantas diterima bekerja di sebuah perusahaan Tahu Tahwa setempat.
”Awalnya saya di bayar Rp 35 Ribu per hari. Tidak sampai enam bulan saya memutuskan untuk keluar dan mencoba berusaha sendiri,” beber Faiz ditemui Malang Post di dapur kerjanya Selasa (2/2) kemarin. Faiz memutuskan keluar secara baik-baik karena saat itu timbul pemikiran di benak pemuda asli Muharto ini untuk memulai usaha serupa dengan modal sendiri di Malang, kota kelahirannya.
Sepertinya, masyarakat Malang sudah familier dengan jenis makanan semi minuman Tahu Tahwa ini. Berbahan dasar tahu yang sangat lembut seperti tahu sutra, lalu disiram kuah jahe manis yang hangat. Sehingga tidak salah jika jenis olahan ini di sebut makanan semi minuman.
Tidak mudah bagi Faiz mengawali usaha yang sudah membawanya sukses seperti sekarang. Sekitar pertengahan 2006 lalu Faiz ingin merubah nasib. Dari seorang pengangguran menjadi orang berpenghasilan. Mimpinya tidak muluk-muluk. Ia memilih Lamongan sebagai kota tujuannya Saat itu usianya 22 tahun. Bersama sejumlah teman, Faiz lantas diterima bekerja di sebuah perusahaan Tahu Tahwa setempat.
”Awalnya saya di bayar Rp 35 Ribu per hari. Tidak sampai enam bulan saya memutuskan untuk keluar dan mencoba berusaha sendiri,” beber Faiz ditemui Malang Post di dapur kerjanya Selasa (2/2) kemarin. Faiz memutuskan keluar secara baik-baik karena saat itu timbul pemikiran di benak pemuda asli Muharto ini untuk memulai usaha serupa dengan modal sendiri di Malang, kota kelahirannya.
Diposting oleh
UD SANTIKA JAYA
di
19.56
1 komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Jumat, 19 November 2010
Usaha Bakso Gerobak
Bakso merupakan makanan asal Cina yang sudah dikenal dan digemari sejak lama oleh masyarakat Indonesia. Awalnya bakso dibuat menggunakan daging sapi, tetapi saat ini jenisnya semakin variatif. Mulai bakso daging sapi, bakso ikan, bakso udang, hingga bakso keju.
Bakso biasanya dihidangkan bersama mie kuning, bihun, daging cincang, sawi dan tauge. Perlengkapannya tentu saja saus tomat, saus cabai, sambal dan kecap yang membuat makanan ini semakin nikmat disantap.
Penjual bakso ada yang membuat bakso sendiri ataupun membeli jadi. Sebaiknya bakso dibuat sendiri. Selain menghemat modal, kualitas dan rasanya sesuai dengan yang diinginkan.
Diposting oleh
UD SANTIKA JAYA
di
22.25
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Gerobak Wartel
Masih ingatkah anda dengan wartel? wartel merupakan kepanjangan dari warung telekomunikasi. Warung telekomunikasi atau wartel adalah tempat yang disediakan untuk pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum yang ditunggu baik bersifat sementara maupun tetap dan merupakan bagian dari telepon umum. Penunggu wartel adalah orang yang bekerja di dalam bangunan wartel yang bisa bersifat tetap maupun bergerak (wartel dengan memakai mobil boks).
Di dalam wartel terdapat kamar bicara umum (KBU) berisi pesawat telepon untuk digunakan pemakai jasa. Telepon di dalam kamar bicara umum bisa digunakan untuk pembicaraan telepon lokal, antarwilayah, interlokal (SLJJ), maupun sambungan langsung internasional. Biaya pemakaian jasa telekomunikasi dibayar langsung di tempat oleh konsumen sesuai tarif pulsa yang berlaku ditambah tarif pelayanan.
Diposting oleh
UD SANTIKA JAYA
di
22.15
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Penerapan Manajemen SDM Terhadap Bisnis Siomay Gerobak
Salah satu contoh sederhana usaha kecil seseorang yang dulunya bekerja sebagai petani bisa kita lihat di Desa Sukanegara, Dusun Adimulya, Ciamis provinsi Jawa Barat.
Ia adalah pak Maskun yang kini telah menjadi pebisnis usaha siomay gerobak sejak 3 tahun lalu di kampungnya sendiri, ia memutuskan untuk banting stir dalam berusaha bertahan hidup demi menafkahkan keluarganya setelah sebagian wilayah sawah milik ayahnya ia jual sebagai modal memulai usaha siomay. Pak Maskun mengatakan “Saya tertarik ingin membangun usaha penjualan siomay gerobak karena saya ingin suasana baru dalam mencari nafkah, biar gak nyawah saja terus kerjaannya..hhee..kalau untuk bersawah, saya masih punya sebagian sawah dari sisa yang sudah dijual,”katanya.
Dari hasil penjualan sebagian area sawahnya pak Maskun kini dapat membangun bisnis siomay, yang dirasanya cukup untuk memulai usahanya, tiga buah gerobak lengkap dengan atribut dan menu hidangan yang siap jual, satu gerobak dipakai untuk usahanya sendiri dan dua gerobak lainnya digunakan oleh para tenaga kerja sekaligus anak buahnya yang pak Maskun rekrut sendiri.
Ia adalah pak Maskun yang kini telah menjadi pebisnis usaha siomay gerobak sejak 3 tahun lalu di kampungnya sendiri, ia memutuskan untuk banting stir dalam berusaha bertahan hidup demi menafkahkan keluarganya setelah sebagian wilayah sawah milik ayahnya ia jual sebagai modal memulai usaha siomay. Pak Maskun mengatakan “Saya tertarik ingin membangun usaha penjualan siomay gerobak karena saya ingin suasana baru dalam mencari nafkah, biar gak nyawah saja terus kerjaannya..hhee..kalau untuk bersawah, saya masih punya sebagian sawah dari sisa yang sudah dijual,”katanya.
Dari hasil penjualan sebagian area sawahnya pak Maskun kini dapat membangun bisnis siomay, yang dirasanya cukup untuk memulai usahanya, tiga buah gerobak lengkap dengan atribut dan menu hidangan yang siap jual, satu gerobak dipakai untuk usahanya sendiri dan dua gerobak lainnya digunakan oleh para tenaga kerja sekaligus anak buahnya yang pak Maskun rekrut sendiri.
Diposting oleh
UD SANTIKA JAYA
di
22.09
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Meneguk Pendapatan dari Gerobak Cendol
Sekarang ini untuk mendapatkan cendol tidak hanya bergantung pada pedagang pikulan tong dengan toples santan kelapa dan gula jawa atau gerobak keliling. Minuman cendol kini sudah naik kelas restoran,seperti Pondok Es Cendol, dan Cendol Desa.
Cendol rupanya tak hanya mendatangkan rasa segar bagi peminumnya. Bagi para pebisnisnya, minuman yang dinikmati dengan es ini telah menjadi sumber rejeki yang tak bisa diremehkan.Salah seorang yang telah merasai rejeki cendol adalah Tatang Kusbiana, yang membangun merek dagang Cendol Desa. Tatang yang merintis usahanya sejak Maret 2009 saat ini memiliki 10 kios mini atau gerobak di Jabodetabek.
Dalam waktu dekat, outlet Cendol Desa akan bertambah menjadi 16, karena kontrak kerja sama franchise sudah ditandatangani. Cendol Desa menawarkan konsep tempat jualan yang menarik. Pada ukuran gerobak dan material yang digunakan, dan pada variasi minuman yang dipasarkan."Ada variasi lain, namun rasanya tetap berbasis cendol," ungkap Tatang. Harga per gelas ditawarkan Rp3.500-Rp4.000, sesuai dengan lokasinya.
Diposting oleh
UD SANTIKA JAYA
di
21.49
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Kamis, 18 November 2010
Peluang Usaha - Es Oyen Bandung “Naik Kelas”
Jenis minuman yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi wisata kuliner di daerah Bandung dan sekitarnya. Namun karena rasa yang mantap dan pembuatan Es Oyen yang sangat mudah, saya yakin Es Oyen tidak hanya laris manis di daerah Bandung. Bahkan Anda yang berada di luar Bandung atau luar pulau pun bisa memperkenalkan jenis Es ini di daerah Anda.
Di daerah saya sendiri misalnya, Kediri. Suatu sore pas lagi jalan-jalan, saya baru menyadari kalau banyak banget gerobak Es Oyen yang berjualan di pinggir jalan. Saya pun tergoda untuk mencobanya dan ‘Hmm…’ ternyata segar,manis, nikmat dan bikin ketagihan lho!. Besoknya saya jadi ingin membeli lagi Es Oyen, tapi kali ini saya beli di tempat yang berbeda. Dan ‘’Ups!!..Kok rasanya lain ya? Masih lebih enak yang saya beli kemarin. Setelah saya ‘hunting’ Es Oyen di berbagai tempat, ternyata walaupun nama es nya sama “Es Oyen”, ternyata rasa dari masing-masing penjual tidaklah sama.
Diposting oleh
UD SANTIKA JAYA
di
16.27
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Design mudah Modal Gratis ala Googgle sketchup
Saya yakinkan bahwa design dengan Google sketch up sangat mudah, apalagi jika subject yg akan kita buat adalah Gerobak.
Alih-alih ingin share pembuatan design gerobak dalam waktu kurang 2 jam dengan Google sketchup
Eh.. ternyata, untuk menjabarkan step by step nya, butuh waktu yg lama agar bisa terbaca dan mudah dipahami. apalagi saya bukan seorang story teller yg baik.
Beberapa kemudahan yg ada pada Google sketch up bisa juga dilihat dalam video tutorial berikut, dari web resminya. Untuk tutorial LENGKAP bisa juga di download langsung dari, basic video tutorialnya lebih dari 20 video di sketchup google
Diposting oleh
UD SANTIKA JAYA
di
16.14
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
PAKET USAHA NASI GORENG GEROBAK MODERN
Pernah membeli nasi goreng gerobak yang biasa mangkal di pinggir jalan, ujung gang atau perempatan2..?
Saya adalah salah satu pelanggan setia abang-abang pedagang nasi goreng tersebut, sejak bujangan sampai sekarang bahkan anak-anak saya sudah pada tertulari kegemaran saya tersebut.
Suatu saat saya pernah mengamati cara dagang mereka dan berfikir. Mereka, dengan cara dagang konvensional seperti ini saja, bisa memperoleh penghasilan rata-rata 6 juta per bulan. Kenapa tidak saya terapkan metode ATM (Amati Tiru Modifikasi) saja.? tentu hasilnya akan lebih besar lagi.
Nah, dari ide itu saya mengembangkan usaha nasi goreng gerobak dengan melakukan modifikasi pada beberapa hal, antara lain:
1. Gerobak dirubah menjadi lebih modern dengan model ala booth lengkap dengan cat duco yang eye caching.
2. Bumbu dibuat standarisasi, dengan rasa yang telah dilakukan uji coba pada teman, saudara, tetangga, arisan, pengajian dll. sehingga didapat RASA ENAK yang universal.
Saya adalah salah satu pelanggan setia abang-abang pedagang nasi goreng tersebut, sejak bujangan sampai sekarang bahkan anak-anak saya sudah pada tertulari kegemaran saya tersebut.
Suatu saat saya pernah mengamati cara dagang mereka dan berfikir. Mereka, dengan cara dagang konvensional seperti ini saja, bisa memperoleh penghasilan rata-rata 6 juta per bulan. Kenapa tidak saya terapkan metode ATM (Amati Tiru Modifikasi) saja.? tentu hasilnya akan lebih besar lagi.
Nah, dari ide itu saya mengembangkan usaha nasi goreng gerobak dengan melakukan modifikasi pada beberapa hal, antara lain:
1. Gerobak dirubah menjadi lebih modern dengan model ala booth lengkap dengan cat duco yang eye caching.
2. Bumbu dibuat standarisasi, dengan rasa yang telah dilakukan uji coba pada teman, saudara, tetangga, arisan, pengajian dll. sehingga didapat RASA ENAK yang universal.
Diposting oleh
UD SANTIKA JAYA
di
15.40
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Usaha Mi Ayam Gerobak
Mie adalah makanan yang sangat populer dan disukai oleh semua orang. Usaha mie ayam seolah tak ada matinya karena peminatnya tetap banyak. Ini adalah pasar yang luas.
Dengan menggunakan gerobak mie yang dijual mudah pindah mendekati tempat ramai. Gerobak dapat menjadi tanda pengenal bagi konsumen. Pada gerobak bisa ditulis nama mie, warna gerobak mudah diingat atau gambar mi yang mengundang selera.
Diposting oleh
UD SANTIKA JAYA
di
15.28
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Senin, 15 November 2010
Desain Gerobak dari Luar Negeri
Diposting oleh
UD SANTIKA JAYA
di
01.05
2
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Desain Gerobak Menarik untuk Food Cart Franchising
Berikut adalah desain gerobak yang dikhususkan untuk Food Cart.
Kami siap mebuat gerobak dengan desain seperti di atas.Segera hubungi kami!!
Kami siap mebuat gerobak dengan desain seperti di atas.Segera hubungi kami!!
Diposting oleh
UD SANTIKA JAYA
di
00.57
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Bisnis Makanan dengan Gerobak Keliling
setiap hari anda pasti membeli makan alias jajan dari pedagang makanan keliling yang memakai gerobak sebagai alat mobilitasnya. entah itu bakso, somay, pempek, batagor, mi ayam, cireng, bakso/bakwan malang, dan lainnya. belum yang menawarkan minumannya seperti es doger, es krim, es cingcau, es campur, dan seterusnya.
Jika anda iseng untuk coba bertanya kepada pedagang keliling tersebut tentang kepemilikan bisnis mereka, rata-rata mereka akan menjawab bahwa mereka hanya sebagai rekan penjual yang menjual barang dagang milik "Bos". jarang sekali yang mereka sebagai penjual sekaligus pemilik bisnis.
Diposting oleh
UD SANTIKA JAYA
di
00.53
1 komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Sabtu, 13 November 2010
Menarik Pembeli dengan Gerobak Nyentrik
Gerobak atau istilah kerennya disebut booth, ternyata tidak hanya monopoli penjaja makanan keliling saja. Franchise kuliner pun juga memiliki properti serupa. Bedanya, para pegawai yang berjaga di booth tidak berkeliling kesana kemari, mereka biasanya menerapkan sistem tunggu bola. Kalau cuma diam saja, lantas bagaimana orang-orang bisa tahu? betul betul betul
Bila Anda ingin berbisnis kuliner dan memajangnya di gerobak, Kini tak cukup bermodalkan gerobak berbentuk kotak yang sederhana. Desain booth harus bisa membuat orang penasaran, lalu datang untuk melihat hingga akhirnya membeli produk yang dijual. Bentuk yang unik nyentrik dan warna yang mencolok kini menjadi faktor utama untuk memenangkan hati konsumen.
Anda tak perlu repot merancang dan membuatnya, sebab saat ini banyak produsen dan perajin yang siap menampung dan merealisasikan ide-ide anda. Salah satunya adalah kami UD Santika Jaya yang menerima pemesanan gerobak baik dengan desain sendiri ataupun desain yang telah disediakan.
Diposting oleh
UD SANTIKA JAYA
di
22.02
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Apakah Gerobak Itu??
Gerobak atau pedati atau kereta adalah sebuah kendaraan atau alat yang memiliki dua atau empat buah roda yang digunakan sebagai sarana transportasi. Gerobak dapat ditarik oleh hewan seperti kuda, sapi, kambing, zebu atau dapat pula ditarik oleh manusia. Kereta (Inggris: wagon) adalah sejenis gerobak dengan empat buah roda untuk transportasi yang lebih berat ditarik oleh sedikitnya dua kuda.
Gerobak telah disebut dalam berbagai literatur sejak abad ke-2 SM. Kitab suci India Rgveda menulis bahwa pria dan wanita bagaikan dua roda dari gerobak. Gerobak tangan yang didorong oleh manusia digunakan secara luas di seluruh dunia.
Contoh gerobak yang paling umum di dunia mungkin adalah kereta belanja atau troli. Kereta belanja pertama kali muncul di Oklahoma City pada tahun 1937.
Sumber:Wikipedia
Sumber:Wikipedia
Diposting oleh
UD SANTIKA JAYA
di
07.54
2
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook